Para analis memperkirakan Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong Un akan terus melanjutkan atau meningkatkan aktivitas militernya. Apalagi, negara tersebut telah membuat kemajuan dalam pengembangan rudal balistik, memperkuat kerja sama dengan Rusia, dan bahkan membatalkan keinginan untuk bersatu kembali secara damai dengan Korea Selatan--yang sudah menjadi tujuan mereka selama puluhan tahun.
Sebelumnya pada hari ini, media pemerintah Korea Utara KCNA mengecam serangkaian latihan militer yang dilakukan dalam beberapa minggu terakhir oleh pasukan AS dan Korea Selatan. Pyongyang juga memperingatkan adanya konsekuensi yang tegas jika Amerika dan sekutunya terus-terusan membuat panas situasi di kawasan.
“Kenyataan bahwa latihan perang nuklir terhadap republik kami (Korut) telah berlangsung gila-gilaan sejak awal Tahun Baru menuntut kami untuk sepenuhnya siap menghadapi perang yang mematikan,” ungkap KCNA.
Korea Utara pertama kali melakukan uji coba rudal jelajah yang diduga punya kemampuan serangan nuklir pada September 2021.