Beberapa bulan kemudian, lanjut dia, pertempuran untuk membebaskan Kuwait dimulai. Namun Saddam Hussein menyerang ibu kota Arab Saudi menggunakan rudal.
Bandar menegaskan, itu merupakan pertama kalinya seseorang meluncurkan rudal ke ibu kota Saudi.
"Bahkan Israel tidak meluncurkan rudal ke Kerajaan. Ngomong-ngomong, kami lah yang membelikan rudal itu untuk Saddam untuk membantunya dalam perang melawan Persia (Iran),” ujarnya.
Menurut dia, insiden-insiden itu tidak bisa dilupakan.
Meski demikian, dukungan bagi perjuangan Palestina tetap diupayakan, hanya saja bukan untuk para pemimpinnya melainkan rakyat.
Sementara itu seorang sumber pejabat Palestina, saat dikonfirmasi The New York Times, mengkritik penyataan Pangeran Bandar. Dia mengatakan sejarah yang disampaikan pangeran menyimpang.
Menurut dia, rakyat Palestina sudah menderita sejak lama menjadi pengungsi akibat penjajahan.