TEL AVIV, iNews.id – Lima rabi berpengaruh di Israel mengutuk tindakan ribuan orang Yahudi menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem, baru-baru ini. Para pemuka agama itu pun menegaskan situs suci tersebut tetap terlarang bagi kaum Yahudi.
Pada Selasa (13/8/2024) lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menuai kecaman global setelah dia memimpin sekitar 3.000 orang Yahudi mendatangi Masjid al-Aqsa dan berdoa di sana. Aksi menteri ekstremis zionis tersebut melanggar status quo al-Aqsa yang melarang kaum non-Muslim untuk beribadah di tempat suci tersebut.
“Mereka (Ben Gvir dan para penyerbu al-Aqsa) adalah penjahat yang berbalut pakaian keagamaan yang hanya mengobarkan ketegangan,” kata Rabbi David Cohen dalam sebuah pernyataan video bersama, Rabu (14/8/2024).
Cohen adalah anggota badan pembuat kebijakan yang terkait dengan salah satu dari dua partai Yahudi ultra-Ortodoks dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sementara empat rabi terkemuka lainnya—yang memiliki banyak pengikut dari kalangan penganut Yahudi Ortodoks—juga memberikan komentar serupa.
“Dilarang keras memasuki Bukit Bait Suci,” kata rabi Kota Tua Yerusalem, Avigdor Nebenzahl.