Brann mengklaim mantan istrinya mengatakan kepadanya bahwa perjalanan itu hanya akan berlangsung beberapa pekan, tetapi anak itu tidak pernah dibawa kembali ke AS.
Orangtua Guimaraes diduga membantunya menyembunyikan motif penculikan, sebelum sistem hukum negara di Amerika Selatan memberi hak asuh penuh kepada ibu.
Pasangan itu memberikan bukti selama persidangan bahwa anak mereka melarikan diri dari kekerasan dalam rumah tangga.
"Dunia perlu mengetahui kebenaran karena saya menikahi seorang monster," kata Marcelle Guimaraes, yang kini buron dan dicari oleh FBI, kepada stasiun TV Houston KHOU, sebelum hukuman dijatuhkan.
"Kebohongan dan manipulasi mantan suamiku menghancurkan keluargaku, seluruh keluargaku."
Brann bersaksi di depan Kongres AS pada 2016 untuk meminta Washington memberlakukan sanksi terhadap Brasil karena melanggar standar internasional yang mengharuskan kembalinya anak-anak ke negara asal mereka, jika mereka dianggap melanggar perjanjian hak asuh.