Pascapercobaan Kudeta, Presiden Venezuela Tolak Ultimatum Pemilu

Anton Suhartono
Nicolas Maduro saat menghadiri latihan militer (Foto: AFP)

KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak ultimatum dari negara Eropa untuk diselenggarakan pemilu. Krisis politik di negara Amerika Latin kaya minyak itu meruncing setelah tokoh oposisi yang juga ketua Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara pada pekan lalu.

Padahal, Maduro baru dilantik pada awal tahun ini, setelah memenangkan pemilu yang digelar pada Mei 2018.

Upaya kudeta Guido itu didukung oleh Amerika Serikat, sebagian besar negara Amerika Latin, serta beberapa negara Eropa. Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman mengancam akan mengakui pemerintahan sementara Guaido jika Maduro tak menggelar pemilu dalam waktu 8 hari.

Sementara itu, Maduro mendapat dukungan atas legitimasi pemerintahannya, di antaranya dari Rusia, China, Turki, dan Kuba.

"Mereka harus mencabut ultimatum itu. Tida ada satu pihak pun yang bisa memberikan ultimatum," kata Maduro, kepada CNN Turki, sebagaimana dilaporkan kembali AFP, Senin (28/1/2019).

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Trump Sebut Jabatan Presiden Venezuela Maduro hanya Menghitung Hari, kok Bisa?

Internasional
8 hari lalu

Isi Surat Rahasia Presiden Venezuela Maduro ke Putin dan Xi Jinping Minta Bantuan Hadapi Amerika

Internasional
8 hari lalu

Siap-Siap Diserang AS, Venezuela Minta Bantuan Senjata ke Rusia, China dan Iran

Internasional
8 hari lalu

Beda Omongan, Trump Bantah Akan Serang Venezuela

Internasional
9 hari lalu

Meksiko Kecam Aksi Main Hakim Sendiri AS di Karibia, Singgung Hukum Internasional

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal