Sekitar 2.000 polisi dikerahkan ke markas sekte tersebut sejak 24 Agustus. Polisi menggeledah kompleks markas yang sangat luas, terdiri atas kantor, gereja, asrama, dan lainnya. Bahkan petugas menggunakan alat yang bisa mendeteksi keberadaan manusia di balik tembok beton tebal.
“Ini adalah upaya bersama dari semua pihak yang terlibat. Mari kita bangga. Kita telah merampunbgkan tugas hari ini,” kata Torre, Minggu (8/9/2024).
Quiboloy, pendiri Gereja Kerajaan Yesus Kristus, mengklaim memiliki jutaan pengikut. Para pengikutnya diduga terlibat menyembunyikan sang pastor selama pencarian.
Departemen Kehakiman AS pada 2021 mendakwa Quiboloy dengan tuduhan perdagangan seks anak-anak perempuan hingga dewasa berusia antara 12 hingga 25 tahun. Mereka awalnya dipekerjakan sebagai asisten pribadi sebelum dipaksa melakukan hubungan seksual.
Para perempuan yang menolak berhubungan seksual dengannya diancam dengan kutukan.