Pasukan Israel Serang Prajurit TNI Personel UNIFIL di Lebanon, Dunia Mengecam

Anton Suhartono
Negara-negara di dunia mengecam keras serangan Israel terhadap pasukan UNIFIL yang melukai dua prajurit TNI (Foto: Al Jazeera)

WASHINGTON, iNews.id - Negara-negara di dunia mengecam keras serangan pasukan Israel terhadap markas pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon Selatan. Serangan pada Kamis (10/10/2024) terhadap markas kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB dari Indonesia itu dikecam keras berbagai negara.

Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan serangan berulang Israel terhadap pasukan UNIFIL setelah dua prajurit TNI terluka.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan, Gedung Putih langsung menelepon pemerintah Israel seraya untuk meminta penjelasan lebih rinci.

"Kami memahami Israel sedang melakukan operasi terarah di dekat Garis Biru untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah yang bisa digunakan untuk mengancam warga Israel. Saat melakukan operasi, sangat penting bagi mereka untuk tidak mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB," kata jubir tersebut, dikutip dari Anadolu, Jumat (11/10/2024).

Turki juga mengutuk serangan Israel yang menargetkan personel UNIFIL.

"Serangan Israel terhadap pasukan PBB, setelah pembantaian warga sipil di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon, merupakan manifestasi dari persepsi bahwa kejahatan mereka tidak akan dihukum. Masyarakat internasional berkewajiban untuk memastikan Israel mematuhi hukum internasional," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki.

Serangan Israel terhadap UNIFIL Kejahatan Perang 

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto bahkan mengatakan, serangan pasukan Israel terhadap posisi UNIFIL di Lebanon bisa dianggap sebagai kejahatan perang dan tidak ada pembenaran untuk tindakan itu.

"Tindakan permusuhan yang dilakukan dan diulangi oleh pasukan Israel bisa merupakan kejahatan perang," kata Crosetto.

Crosetto juga telah memanggil duta besar Israel untuk Italia untuk meminta penjelasan atas serangan itu.

"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius terhadap norma-norma hukum internasional, yang tidak dibenarkan oleh alasan militer apa pun," kata Crosetto.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 menit lalu

PPI Taiwan Lantik Pengurus Baru, Fokus Songsong Indonesia Emas 2045

Nasional
50 menit lalu

Keluarga Desak Kasus Kematian Arya Daru Disidik, Singgung Dugaan Pembunuhan Berencana

Internasional
1 jam lalu

Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 104 Orang dalam Semalam, Begini Komentar Trump

Nasional
1 jam lalu

Pengacara Arya Daru Kembali Datangi Bareskrim, Minta Hasil Pemeriksaan Vara dan Dion

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal