Kemlu Kanada ikut mengecam keras serangan berulang tentara Israel terhadap pasukan UNIFIL. Bahkan serangan terus dilakukan setelah pasukan Zionis menyerang markas kontingen Indonesia yang melukai dua prajurit TNI.
"Penembakan IDF terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dan first responder di Lebanon mengkhawatirkan dan tidak bisa diterima," bunyi pernyataan Kemlu Kanada.
Kanada menegaskan kembali dukungan penuh terhadap UNIFIL serta peran pentingnya dalam berkontribusi pada penyelesaian diplomatik yang sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
UNIFIL sebelumnya menyatakan, markas besar di Kota Naqoura, Lebanon selatan, serta dua lokasi lain diserang pasukan Israel.
Tank Merkava Israel menembaki menara observasi di markas kontingen pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia menyebabkan prajurit TNI yang tengah berjaga jatuh.
Pasukan Israel juga menembaki posisi UNIFIL lain di Labbouneh, mengenai pintu bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, merusak kendaraan, dan sistem komunikasi.
Sebuah drone juga terlihat terbang di dalam markas UNIFIL.
Sehari sebelumnya, pasukan Israel dengan sengaja menembak kamera yang memantau perimeter fasilitas hingga merusaknya.
Posisi UNIFIL lainnya di Ras Naqoura juga sengaja ditembaki pada hari yang sama.
"Kami mengingatkan kepada IDF dan semua aktor, mengenai kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keutuhan bangunan PBB setiap saat," bunyi pernyataan UNIFIL.
"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701."