PBB Gelar Voting Sanksi Baru untuk Korut, Jika Disahkan Kim Jong Un Terancam Tak Bisa Merokok Lagi

Anton Suhartono
Dewan Keamanan PBB akan menggelar voting untuk menentukan apakah akan menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Korut atau tidak (Foto: Reuters)

Dia menambahkan, AS sebenarnya tahu cara terbaik untuk meredakan eskalasi, namun tak menyetujuinya. Menurut dia, AS harus bersikap lebih tulus dan fleksibel untuk menyelesaikan masalah ini dan menginginkan adanya terobosan dengan Korut.

Sementara itu Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan akan menunggu draf akhir yang diusulkan AS sebelum berkomentar. Namun dia tak yakin sanksi yang lebih keras ini mempan untuk menghukum Korut.

Di antara sanksi terbaru itu adalah larangan ekspor tembakau dan fasilitas pembuatan rokok ke Korut. Diketahui pemimpin Korut Kim Jong Un merupakan perokok berat. Dia terlihat sedang merokok dalam beberapa kesempatan, bahkan di acara penting kenegaraan.

Resolusi sanksi itu juga mencakup larangan peluncuran rudal jelajah atau sistem pengiriman lain yang mampu membawa senjata nuklir. Sejauh ini larangan bagi Korut baru sebatas peluncuran rudal balistik.

Hal lain adalah pemotongan ekspor minyak mentah ke Korut sebesar 1 juta barel menjadi 3 juta barel per tahun dan mengurangi ekspor minyak olahan sebesar 125.000 barel menjadi 375.000 barel. Di samping itu juga melarang ekspor bahan bakar mineral, minyak mineral, dan produk penyulingan Korut.

Sanksi juga mengincar kelompok peretas Lazarus, yakni pembekuan aset mereka. AS menuduh kelompok itu dikendalikan oleh Biro Umum Pengintaian, yakni badan intelijen Korut.

Lazarus dituduh terlibat dalam berbagai serangan ransomware "WannaCry", peretasan bank internasional dan rekening nasabah, serta serangan siber Sony Pictures Entertainment pada 2014.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
30 menit lalu

Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria

Internasional
47 menit lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran terhadap ISIS di Nigeria

Internasional
1 jam lalu

Ini Pemicu Banjir dan Tanah Longsor di Los Angeles

Nasional
17 jam lalu

Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal