Philip dan Rachel memiliki empat anak lainnya masing-masing berusia 8, 6, 3 dan hampir 2 tahun. Tidak ada satu pun di antara mereka yang dikandung melalui metode IVF atau donor.
Philip Ridgeway mengungkapkan, sejak awal mengadopsi embrio berusia 30 tahun itu, mereka ingin anak-anaknya terlibat. Itu sebabnya mereka telah menjelaskan kepada keempat anaknya saat melewati langkah-langkah hingga si kembar lahir.
"Mereka sangat bersemangat dan bahagia bersama kami di setiap proses. Mereka mencintai saudaranya, mereka bermain bersama dan sangat menantikan untuk segera mengetahui apakah Tuhan memberikan mereka dua saudara laki-laki, dua perempuan atau seorang saudara laki-laki dan perempuan," kata Ridgeway.
Embrio Dibekukan pada 22 April 1992
Embrio yang diadopsi Philip dan Rachel Ridgeway dibekukan pada 22 April 1992 untuk pasangan suami istri anonim menggunakan metode in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung. Sang suami berusia awal 50-an saat itu dan mereka menggunakan donor sel telur berusia 34 tahun.
Dr John Gordon, dokter keluarga Ridgeways mengatakan, embrio itu disimpan di laboratorium kesuburan di West Coast. Pada 2007, pasangan yang membuatnya menyumbangkan embrio tersebut ke National Embryo Donation Center di Knoxville, Tennessee, dengan harapan pasangan lain dapat menggunakannya.
Philip Ridgeway mengatakan, tidak pernah memikirkan jumlah anak yang ingin dia miliki bersama istrinya. Keduanya hanya berpikir ingin memiliki anak sebanyak yang ingin Tuhan berikan kepada mereka.
"Ketika kami mendengar tentang adopsi embrio, kami pikir itu sesuatu yang ingin kami lakukan," ujar Philip Ridgeway.