KAIRO, iNews.id - Para arkeolog di Mesir telah menemukan sisa-sisa barak militer berusia 3.200 tahun yang berisi banyak artefak. Salah satu barang peninggalan itu berupa pedang dengan hieroglif yang menggambarkan nama Ramses II, firaun (raja) yang memerintah Mesir pada abad ke-13 SM.
Laman Live Science pekan ini melansir, bangunan itu berisi serangkaian gudang yang digunakan untuk menyimpan biji-bijian dan oven untuk memanggang. Tim tersebut juga menemukan sisa-sisa tembikar yang berisi tulang-tulang hewan, termasuk ikan. "Beberapa kuburan sapi juga digali di situs tersebut," ungkap arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, Ahmed El Kharadly, yang memimpin penggalian di situs tersebut.
Oleh masyarakat Mesir Kuno, sapi melambangkan kekuatan, kelimpahan, dan kemakmuran. Hewan itu pun dipuja sebagai "dewa surgawi". Namun, El Kharadly berpendapat, dalam kasus di barak militer itu, sapi-sapi tersebut justru akan digunakan untuk dimakan. Dia mencatat bahwa tulang-tulang sapi juga ditemukan di area silo dekat oven.
"(Temuan ini) menegaskan bahwa tulang-tulang tersebut mungkin dibagi menjadi beberapa bagian dan kemudian disimpan di silo setelah dikeringkan," kata El Kharadly.
Selain itu, para arkeolog menemukan sisa-sisa senjata, termasuk pedang perunggu bertuliskan nama Firaun Ramses II, yang memerintah sekitar tahun 1279 hingga 1213 SM. Pedang itu ditemukan di sebuah ruangan kecil di barak, dekat area tempat musuh dapat menyusup ke sana. Hal ini indikasi bahwa pedang tersebut dimaksudkan untuk berperang dan bukan sekadar pajangan.
Para arkeolog juga menemukan dua blok batu kapur. Yang pertama bertuliskan prasasti hieroglif yang menyebutkan Ramses II. Sementara yang lain berukirkan nama seorang pejabat bernama "Bay".
Bangsa Mesir kuno menempatkan barak-barak tersebut di sepanjang jalan militer di Delta Nil bagian barat laut. Lokasinya memungkinkan pasukan untuk menghadapi kelompok-kelompok yang datang ke Delta Nil dari gurun barat atau melalui Laut Mediterania.
"Ini adalah penemuan penting untuk memahami strategi dan khususnya logistik militer Mesir di bawah Ramses II," kata Peter Brand , seorang profesor sejarah dan direktur Karnak Great Hypostyle Hall Project di University of Memphis di Tennessee, AS.