NEW DELHI, iNews.id - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) menganggap sejumlah pejabat di India mengabaikan atau bahkan mendukung meningkatnya serangan terhadap orang-orang dan tempat-tempat ibadah di negara. Hal itu memicu kemarahan pemerintah India.
Pernyataan itu disampaikan Rashad Hussain, Kamis (2/6/2022). Dia memimpin upaya Kementerian Luar Negeri AS untuk memantau kebebasan beragama di seluruh dunia.
"Beberapa pejabat India "mengabaikan atau bahkan mendukung meningkatnya serangan terhadap orang dan tempat ibadah", kata Hussain.
Dia menyampaikan pernyataan tersebut saat laporan tahunan kemenlu tentang kebebasan beragama global. Dikatakan, serangan terhadap anggota komunitas minoritas, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan intimidasi, terjadi sepanjang tahun lalu di India.
Aksi itu juga termasuk main hakim sendiri terkait sapi. Hal itu merupakan serangan terhadap non-Hindu karena diduga menyembelih atau memperdagangkan daging sapi.
Sebagai informasi, banyak umat Hindu, yang mencakup sekitar 80 persen dari 1,35 miliar penduduk India, menganggap sapi sebagai keramat. Beberapa negara bagian yang diperintah oleh partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi telah memberlakukan undang-undang atau memperketat undang-undang lama yang melarang penyembelihan sapi.