Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan laporan itu menunjukkan kebebasan beragama dan hak-hak minoritas agama berada di bawah ancaman di seluruh dunia.
“Misalnya, di India, negara demokrasi terbesar di dunia dan rumah bagi keragaman agama yang besar, kami telah melihat meningkatnya serangan terhadap orang dan tempat ibadah,” kata Blinken.
Menanggapi pernyataan AS tersebut, Kementerian luar negeri India mengatakan negara itu menghargai kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Mereka menilai komentar AS merupakan sesuatu yang salah.
"Sangat disayangkan bahwa politik semacam itu dipraktikkan dalam hubungan internasional," kata juru bicara kementerian, Arindam Bagchi dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mengatakan, para pejabat India secara teratur menyoroti "serangan bermotivasi rasial dan etnis, kejahatan rasial dan kekerasan senjata" di Amerika Serikat.