Sebelumnya Trump mengatakan saat pertemuan NATO di Inggris bahwa opsi serangan militer terhadap Korut masih mungkin terjadi, meskipun dia berusaha menghindarinya.
Pejabat Korut yang juga pernah menjadi utusan Korut untuk AS, Kim Yong Chol, mengecam pernyataan Trump yang diangapnya aneh.
Yong Chol menyebut Trump sebagai orang tua yang lalai dan suka berubah-ubah dalam sikap.
"Tindakan kami ini untuk memberikan kejutan. Jadi, jika dia tidak merasa heran, kami akan kesal," kata pria yang kini menjabat Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea, seperti dikutip dari kantor berita KCNA.
"Secara alami ini menunjukkan bahwa Trump adalah orang tua yang tidak sabar. Dari kata-kata dan pernyataan tersebut, kita dapat membaca betapa jengkelnya dia sekarang," katanya, seperti dilaporkan kembali AFP, Senin (9/12/2019).
Dia menegaskan, pemimpin Korut belum melontarkan kalimat menjengkelkan untuk Trump, namun sekadar memperingatkan bahwa presiden AS merupakan pribadi yang labil.
Kim Jong Un diperkirakan akan menentukan sikap terbaru Korut terkait pembicaraan nuklir dengan AS dalam pidato Tahun Baru yang akan disampaikan pada 1 Januari 2020.