SEOUL, iNews.id - Hubungan Korea Utara (Korut) dengan Amerika Sertikat (AS) semakin tegang menjelang batas akhir waktu yang diberikan kepada Donald Trump untuk mengubah sikap soal pembicaraan denuklirisasi.
Belakangan, kedua pihak melontarkan pernyataan saling menyerang menambah situasi semakin tidak kondusif. Kondisi diperparah dengan pengumuman dari Korut yang sukses menguji coba fasilitas peluncuran satelit Sohae pada Sabtu.
Padahal fasilitas itu termasuk salah satu yang menjadi sorotan komunitas internasional terkait pengujian rudal balistik. Terlebih lagi, pemimpin Korut Kim Jong Un pada tahun lalu berjanji kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk menutup fasilitas Sohae.
Belum cukup, Korut kembali melontarkan serangan verbal kepada Trump dengan menyebutnya telah menggertak. Selain itu Korut juga menyebut Trump sebagai 'pria tua yang tidak sabar'.
Aksi saling serang secara verbal antara Trump dan Kim mengingatkan kejadian serupa pada 2017.