Di Vatikan, Scicluna menjabat asisten sekretaris di kantor doktrin Gereja. Laki-laki itu juga dikenal karena investigasinya terhadap kejahatan pelecehan seksual. Dia juga mengungkapkan catatan bahwa para imam pernah diperbolehkan menikah pada milenium pertama sejarah Gereja dan bahwa pernikahan diperbolehkan saat ini dalam ritus Timur Gereja Katolik.
“Jika (pengambilan keputusan) diserahkan kepada saya, saya akan merevisi persyaratan yang mengharuskan pastor selibat. Pengalaman menunjukkan kepada saya bahwa ini adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan secara serius,” ucap Scicluna.
Uskup berumur 64 tahun itu mengatakan, Gereja telah kehilangan banyak pendeta besar karena mereka pada akhirnya memilih jalan pernikahan. Menurut dia, memang ada tempat bagi selibat di Gereja, namun hal ini juga harus mempertimbangkan bahwa seorang pastor kadang-kadang jatuh cinta. Si pastor kemudian harus memilih antara perempuan yang dia cintai atau tugas Gereja yang mesti diembannya. Dalam beberapa kasus, beberapa pendeta mengatasi pilihan sukit itu dengan diam-diam terlibat dalam hubungan sentimental dengan kekasihnya.
Perdebatan mengenai apakah pastor atau pendeta di Katolik Roma boleh menikah sudah ada selama berabad-abad. Para pastor diperbolehkan menikah dalam Ritus Timur Gereja Katolik serta di Gereja Ortodoks, Protestan, dan Anglikan.
Sementara para penentang pernikahan imamat mengatakan, hidup lewat jalan selibat memungkinkan seorang pastor mendedikasikan dirinya sepenuhnya kepada Gereja.
Pada 2021, Paus Fransiskus menolak usulan yang mengizinkan beberapa pria lanjut usia yang sudah menikah untuk ditahbiskan sebagai pastor di daerah terpencil di Amazon. Di beberapa tempat di kawasan itu, para penganut Katolik hanya bisa menemui seorang pastor sekali dalam setahun.