YERUSALEM, iNews.id - Para pejuang di Lebanon menghujani Israel dengan puluhan roket, Kamis (6/4/2023). Serangan ini berlangsung 2 hari setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan menangkap sedikitnya 350 jemaah yang beribadah pada malam Ramadhan.
Media Israel melaporkan, sekitar 30 roket diluncurkan dari Lebanon, setengahnya dicegat sistem pertahanan udara. Lima roket dilaporkan mendarat di wilayah Israel menyebabkan seorang warga menderita luka ringan. Layanan ambulans Israel mengatakan seorang pria menderita luka ringan akibat pecahan peluru.
Lembaga penyiaran Israel merilis video kepulan asap besar membubung di Kota Shlomi. Media televisi lain melaporkan, Otoritas Bandara Israel menutup ruang udara wilayah utara, termasuk di Kota Haifa, untuk penerbangan sipil.
Seorang warga menggambarkan kepanikan saat serangan roket dari Lebanon berlangsung.
"Saya gemetar, saya kaget. Saya mendengar ledakan, seolah-olah meledak di dalam ruangan," kata Liat Berkovitch Kravitz, seorang warga Israel kepada stasiun televisi Channel 12.
Sementara itu militer Israel menyatakan setidaknya satu roket dicegat saat sirene tanda bahaya meraung di beberapa kota dekat perbatasan.
Sumber keamanan Lebanon menyatakan ada dua gelombang serangan yang dilancarkan ke Israel.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, namun tiga sumber keamanan mengatakan faksi perlawanan Palestina yang berbasis di Lebanon sebagai pelaku. Serangan seperti itu diyakini bukan dilakukan kelompok Hizbullah.