Dalam dokumen dakwaan disebutkan, Shiraishi membunuh delapan perempuan dan satu laki-laki dengan cara dicekik lalu dimutilasi. Para korban berusia antara 15 hingga 26 tahun. Pembunuhan berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2017.
Shiraishi juga dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap semua korban perempuan.
Sebelum persidangan terdakwa mengatakan tidak akan mengajukan banding jika dijatuhi hukuman mati.
Di Jepang, hukuman mati dilakukan dengan cara digantung, di mana tanggal pelaksanaan tidak diumumkan sampai eksekusi selesai.