"Dokumen manifesto ini, tampaknya dibuat seminggu yang lalu pada 1 Oktober, memberikan indikasi seberapa jauh perencanaan dan persiapan (serangan)," kata Katz, dikutip dari AFP, Kamis (10/10/2019).
Surat kabar Jerman Die Welt melaporkan dokumen itu setebal 10 halaman dan ditulis dalam bahasa Inggris. Secara spesifik isinya menyebutkan rencana menyerang sinagog di Halle saat perayaan Yom Kippur.
Pelaku menyiarkan aksinya selama 35 menit di platform video gaming Twitch dan sempat dilihat sekitar 2.200 orang sebelum dihapus dari platform. Dia ditangkap polisi setelah terjadi baku tembak, kondisinya terluka.
Ini mengingatkan akan serangan yang dilakukan seorang pria supremasi kulit putih Brenton Tarrant terhadap jamaah Salat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret lalu yang menewaskan 51 orang.