WINA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) tidak bisa lagi menjadi mediator damai konflik di Timur Tengah. Ini karena catatan sejarah keberpihakan negara tersebut terhadap Israel yang membuatnya bersikap bias.
Duta Besar Palestina untuk Austria yang juga Pengamat Tetap untuk PBB di Wina, Salah Abdel Shafi, mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti, negaranya tak pernah menganggap AS sebagai mediator.
"Dari perspektif kami, Amerika bukanlah mediator. Secara tradisi dan sejarah, mereka selalu berpihak kepada Israel," ujar Abdel Shafi.
Namun dia mengakui bahwa AS merupakan satu-satunya negara yang bisa memengaruhi sikap Israel.
Pernyataan serupa disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2017 setelah AS, di bawah pemerintahan Donald Trump, secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak bisa dibagi. Keputusan itu dikecam banyak pihak, bukan saja negara Muslim, karena melanggar hukum internasional.