WASHINGTON DC, iNews.id – Warga AS telah mulai mendapatkan vaksin Covid sejak Senin (14/12/2020) pekan lalu. Akan tetapi, upaya pemberian semua dosis vaksin yang disediakan pemerintah kepada para pasien di negara itu ternyata memakan waktu lebih lama dari perkiraan.
“Komitmen yang bisa kami buat adalah menyediakan dosis vaksin. Sementara, seberapa cepat peningkatan imunisasi, suntikan di lengan, terjadi lebih lambat dari yang kami kira,” kata Kepala Penasihat Operation Warp Speed, Dr Moncef Slaoui, dikutip Reuters, Kamis (24/12/2020).
Untuk diketahui, Operation Warp Speed adalah wadah kemitraan antara Pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah perusahaan swasta yang dibentuk untuk mempercepat produksi dan distribusi vaksin corona.
Operation Warp Speed akan mendistribusikan 4,67 juta dosis vaksin Covid buatan Pfizer Inc dan Moderna Inc minggu depan. Dengan begitu, total dosis yang dijadwalkan untuk dikirim tahun ini menjadi sekitar 20 juta dosis.
Informasi itu seperti disampaikan Jenderal Angkatan Darat AS, Gustave Perna. Menurut dia, pengiriman 20 juta dosis pertama itu akan berlangsung terus-menerus hingga minggu pertama Januari.
Petugas kesehatan di Amerika Serikat sejauh ini telah menyuntikkan sekitar 1 juta dosis vaksin. Jumlah itu baru sebagian kecil dari total vaksin yang telah didistribusikan, menurut data publik. Beberapa pejabat AS mengatakan, data vaksinasi datang terlambat beberapa hari.