BERLIN, iNews.id – Kemunculan varian baru virus corona di Inggris telah membuat pemerintah di sejumlah negara waswas. Namun, CEO BioNTech, Ugur Sahin, menyatakan keyakinannya akan kemanjuran vaksin Covid yang diproduksi perusahaannya bersama Pfizer dalam melawan virus galur baru itu.
Pada Senin (21/12/2020) waktu Jerman, Sahin menyampaikan melalui televisi Bild TV bahwa BioNTech akan meneliti mutasi Covid-19 yang ditemukan di Inggris dalam beberapa hari ke depan. Kendati begitu, dia menilai upaya tersebut tetap harus memperhatikan “tingkat kewaspadaan”.
Dalam beberapa hari terakhir, setidaknya 40 negara di seluruh dunia telah menutup akses masuk pengunjung dan melarang perjalanan dari Inggris. Keputusan itu mereka ambil lantaran khawatir dengan galur baru virus corona yang sangat menular—yang mengacaukan aktivitas perjalanan dan berpotensi menyebabkan krisis pangan di Inggris.
Sahin berbicara tak lama setelah Uni Eropa merestui vaksin tersebut, yang dikembangkan bersama raksasa farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer. Menurut rencana, vaksin itu akan diluncurkan seusai perayaan Natal.
Sahin sendiri mengaku belum divaksinasi dengan vaksin corona buatan perusahaannya itu. Akan tetapi, dia berjanji untuk melakukannya. Dia mengklaim, saat ini lebih penting para pegawainya mendapatkan vaksin lebih dulu, sehingga mereka dapat melanjutkan tugas-tugas mereka dalam memproduksi antivirus tersebut.