Pertempuran ini menjadi kemunduran lain dari upaya pemimpin Aung San Suu Kyi untuk membawa perdamaian ke negara itu di tengah transisi dari pemerintahan militer penuh.
Peraih Nobel itu bersumpah memprioritaskan pembicaraan damai antara kelompok-kelompok bersenjata etnis, militer, dan pemerintah sipil.
Namun konflik meningkat di bagian utara negara bagian Kachin dan Shan serta wilayah Rakhine barat di perbatasan dengan Bangladesh.