ZURICH, iNews.id - Pemerintah Swiss meminta warganya tak mendukung pelarangan cadar bagi muslimah dalam referendum yang akan digelar pada 7 Maret 2021. Alasannya pemerintah khawatir kebijakan itu akan merugikan negara dalam pendapatan pariwisata.
Di bawah sistem demokrasi langsung Swiss, setiap usulan untuk mengubah konstitusi akan dipertimbangkan jika mendapat dukungan lebih dari 100.000 tanda tangan. Pada 2009, pemilih Swiss mendukung proposal untuk melarang pembangunan menara masjid.
Wilayah St Gallen dan Ticino di Swiss telah menerapkan larangan penggunaan cadar dalam referendum lokal, namun pemerintah pusat ingin memastikan larangan itu tak berlaku secara nasional.
"Sangat sedikit orang di Swiss memakai penutup wajah penuh. Larangan nasional akan mengancaukan kedaulatan wilayah, merusak pariwisata, dan tidak mendukung kelompok perempuan tertentu," demikian pernyataan pemerintah, dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2021).
Kebanyakan perempuan yang memakai cadar merupakan turis dan hanya menghabiskan waktu singkat di negara itu, sehingga tak akan mengganggu kepentingan dan keamanan negara.
Montreux, beberapa tujuan lain di sekitar Danau Jenewa serta Interlaken biasa menarik perhatian turis muslim, terutama dari negara Teluk yang kaya.