Laporan itu memicu keprihatinan bahwa ada orang-orang di dalam Gedung Putih yang berusaha menghindari prosedur keamanan nasional yang menyangkut teknologi nuklir.
Laporan itu muncul ketika menantu Presiden Trump, Jared Kushner, sedang menyusun rencana perdamaian di Timur Tengah yang bisa mencakup sejumlah program bantuan ekonomi bagi Arab Saudi.
Menurut laporan itu, usaha untuk membagi teknologi nuklir dengan Arab Saudi didorong oleh mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn, yang dipecat oleh Trump pada 2017. Seorang pejabat keamanan nasional yang dekat dengan Flynn dan kini masih bekerja di Gedung Putih melanjutkan usaha itu.
Laporan komite yang disusun berdasarkan keterangan pelapor rahasia dan komunikasi email menunjukkan bagaimana Dewan Keamanan Nasional dan dan para pejabat etika pemerintah berulang kali memperingatkan bahwa tindakan Flynn dan sejumlah pembantu seniornya bisa melanggar percaturan federal tentang konflik kepentingan, dan berbagai peraturan tentang pengalihan teknologi nuklir kepada negara asing.
Penyelidikan itu kembali menyoroti tindak-tanduk Flynn dalam pemerintahan Trump, sambil Flynn menunggu vonis yang akan dijatuhkan pengadilan padanya karena berbohong kepada FBI dalam penyelidikan tentang campur tangan Russia dalam pemilihan presiden 2016.