Pemilihan Perdana Menteri Thailand Digelar Lagi Pekan Depan, Pita Limjareonrat Tak Bisa Nyalon

Ahmad Islamy Jamil
Pemimpin Partai Bergerak Maju (MFP), Pita Limjareonrat. (Foto: Reuters)

Indeks saham utama Thailand (.SETI) naik sekitar 2,6 persen sejak 14 Juli, sehari setelah pencalonan Pita sebagai PM ditolak untuk pertama kalinya oleh parlemen. Pada saat yang sama, nilai tukar mata uang baht pun menguat sebesar 1,7 persen terhadap dolar AS.

Pekan depan, taipan real estat dan pendatang baru dalam pentas politik Thailand, Srettha Thavisin, akan dicalonkan sebagai perdana menteri. Srettha berasal partai pemenang kedua dalam pemilu lalu, yakni Pheu Thai, dan juga menjadi bagian dari aliansi delapan partai pimpinan Pita.

Konstitusi Thailand—yang dirancang oleh militer untuk mendukung partai-partai konservatif—mengharuskan calon perdana menteri mengantongi setidaknya 375 suara dari sidang parlemen gabungan (DPR dan Senat). 

DPR Thailand beranggotakan 500 orang yang terdiri atas politisi pemenang pemilu. Sementara Senat Thailand diisi oleh 250 senator yang semuanya ditunjuk oleh junta militer. 

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
9 jam lalu

Ferry Irwandi Galang Dana buat Korban Bencana, Anggota DPR: Solidaritas Nasional

Internasional
1 hari lalu

Telepon PM Thailand dan Kamboja, Trump: Saya Harus Hentikan Perang Ini

Internasional
1 hari lalu

Penampakan Jet Tempur F-16 Thailand Gentayangan di Langit Kamboja, Jatuhkan Bom

Internasional
1 hari lalu

Thailand Kosongkan Kota di Perbatasan Kamboja, 83% Penduduk Dievakuasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal