Para pemilih juga akan diminta menentukan pihak yang didukung pada sejumlah prakarsa negara bagian yang dimuat di surat suara. Itu mencakup isu-isu seperti legalisasi ganja, pemulihan hak pilih mantan narapidana, perluasan cakupan Medicaid, dan penetapan tanda pengenal yang diperlukan untuk memberikan suara.
Sementara itu, para pakar politik menyebut 2018 sebagai tahun perempuan karena begitu banyak perempuan mencalonkan diri dalam pemilihan paruh waktu. Menurut banyak pakar, iklim politik AS saat ini mendorong banyak kandidat perempuan mencalonkan diri.
Mereka juga bukan perempuan dengan bakat dan keterampilan sebagaimana kandidat biasanya. Sebagai contoh, ada Jennifer Wexton, kandidat Demokrat dari Virginia yang merupakan mantan jaksa.
"Saya pikir orang mungkin mengatakan ‘Kamu cuma seorang ibu’ atau ‘Kamu bukan kandidat yang kuat.' Terus terang, berdasarkan apa yang saya lihat dari semua ibu pekerja di tengah komunitas saya, kamilah yang sangat kuat, kami dapat melaksanakan tugas ganda, dan kami dapat mengendalikan ego kami dan menyelesaikan tugas dengan baik," tegasnya.
Sementara itu kandidat Republik dari Wisconsin, Leah Vukmir, dikenal atas dukungannya bagi hak penggunaan senjata api yang dimuat dalam amendemen kedua konstitusi.