GAZA, iNews.id - Pemimpin Hamas Ismail Haniya menilai serangan Israel ke Gaza sangat brutal, bahkan membunuh warganya sendiri. Serangan terbaru terhadap kamp pengungsi Jabalia turut membunuh tujuh sandera, dengan perincian empat warga Israel dan tiga warga asing.
Mereka adalah sandera Hamas yang dibawa dari wilayah Israel pada serangan 7 Oktober lalu.
Menurut Haniya, dalam pesan videonya, para sandera tersebut menghadapi ancaman kematian dan kehancuran yang sama seperti dihadapi warga Palestina.
Haniya menegaskan kepada mediator, pembantaian oleh Israel harus segera dihentikan. Dia juga menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya di negara Barat, untuk terus melakukan demonstrasi.
Lebih lanjut Haniya menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas perang brutal tersebut. Disebutkan, Netanyahu dikelilingi oleh koalisi sayap kanan yang bertujuan mengalihkan pandangan dunia dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.