ANKARA, iNews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan melanjutkan upaya mediasinya dalam konflik Ukraina. Pada saat yang sama, dia juga berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Moskow dan Kiev.
“Erdogan memang ingin menjadi mediator untuk bisa mengangkat popularitasnya di kancah internasional. Dan ini untuk kepentingan pribadinya,” kata pemimpin Partai Inovasi Turki, Ozturk Yilmaz, kepada kantor berita Sputnik, Rabu (31/5/2023).
“Kedua, untuk kepentingan Turki dan kawasan juga. Menurutnya, Turki memiliki hubungan baik, baik dengan Ukraina maupun Rusia. Akankah Erdogan mencoba untuk mendapatkan peran mediasi? Ya, dia akan mencoba. Dia akan mendorong lebih keras,” ucapnya.
Kendati demikian, Yilmaz menggarisbawahi bahwa prospek penyelesaian politik bergantung pada kesediaan Ukraina dan Rusia, alih-alih pada faktor Erdogan semata. Kiev dan Moskow mungkin “sedikit lelah” berperang saat ini, dan mereka mungkin pada akhirnya akan datang ke meja perundingan.
Sejak dimulainya agresi militer Rusia di Ukraina, Turki telah aktif dalam upayanya untuk memediasi penyelesaian konflik secara damai. Ankara juga menjadi perantara inisiatif lain seperti kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam, bersama PBB pada Juli 2022.