“Perincian awal menunjukkan bahwa pada saat kedatangan pasukan kedua tersangka mencoba melarikan diri. Saat melarikan diri itu, salah satu tersangka ternyata pingsan dan jatuh, kepalanya terbentur. Tersangka tidak dipukul oleh pasukan IDF (Tentara Israel),” demikian pernyataan tentara zionis.
Informasi terkait bentrokan yang melibatkan warga Palestina dan tentara Israel di Tepi Barat semakin sulit diakses sejak Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel pada Mei lalu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, keputusan itu dibuat sebagai tanggapan atas rencana Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat. Israel pernah menyatakan akan menunda rencana aneksasinya terhadap Tanah Palestina sebagai imbalan atas pembentukan hubungan diplomatik penuh dengan Uni Emirat Arab (UEA).