“Situasinya masih tidak stabil karena tanah longsor terus bergeser secara perlahan, menimbulkan bahaya bagi tim penyelamat dan para korban,” demikian isi surat Pusat Bencana Nasional PNG kepada PBB, seperti dilaporkan Reuters.
Selain itu ada sekitar 4.000 orang yang tinggal di dekat lokasi bencana yang terdampak.
Medan yang tidak stabil, lokasi terpencil, serta perang antar-suku di sekitar lokasi menghambat upaya bantuan.
Sementara itu IOM menyatakan, di bawah puing-puing longsor ada aliran air yang sangat membhayakan bagi penduduk dan tim penyelamat. Aliran air membuat tanah dan bebatuan tak stabil.
Meski 2.000 orang lebih dinyatakan terkubur, belum bisa dipastikan apakah mereka semua tewas atau tidak. Sejauh ini baru enam jenazah yang ditemukan.