Serangan itu menyebabkan kepanikan di antara masyarakat, terutama para pelayat.
Kamar mayat juga kewalahan menampung jenazah. Datangnya jenazah terus-menerus membuat staf kamar mayat harus bekerja tanpa lelah.
Situasi semakin memburuk, memaksa sebagian warga setempat dan staf MER-C Indonesia mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Rumah Sakit Indonesia menjadi harapan terakhir bagi para korban di Gaza Utara, di tengah meningkatnya agresi dan kekerasan. Satu rumah sakit lainnya di Gaza Utara, bahkan terbesar di Gaza, Al Syifa, sudah lama tak beroperasi karena dihancurkan pasukan Zionis.