Seorang warga Mohammed Al Zaytouniyeh mengatakan, tidak ada tempat yang aman lagi di Gaza dari serangan Israel.
"Warga dibombardir. Tong peledak dilemparkan ke arah mereka, ke rumah, pasar, jalan, tempat penampungan, sekolah. Tidak ada tempat yang aman. Ke mana orang-orang pengungsi ini harus pergi?" ujarnya.
Warga menuduh Israel berusaha menduduki wilayah itu dengan mengusir paksa warganya melaui serangan-serangan langsung terhadap warga sipil.
Selama peiode operasi darat ke Gaza Utara tersebut, tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah itu.
Kondisi itu menyebabkan sebagian besar penduduk di sana, saat ini diperkirakan berjumlah 80.000 orang, berada di ambang kelaparan.