Lebih dari 90 persen kasus terbaru virus korona terjadi di Daegu, kota pusat wabah seperti Wuhan di China. Kasus terbesar kedua terjadi di Provinsi di Gyeongsang Utara, tetangga Daegu.
Jumlah korban terinfeksi di Korsel diperkirakan akan terus betambah seiring berlangsungnya pemeriksaan terhadap 260.000 jemaat Shincheonji Church of Jesus. Jumlah yang diperiksa naik dari sebelumnya yakni sekitar 210.000 orang.
Sumber penularan merupakan seorang perempuan berusia 61 tahun yang pada 10 Februari mengeluhkan demam atau gejala virus korona, namun dia menolak menjalani tes medis dengan alasan tak pernah keluar negeri sebelumnya atau berinteraksi dengan penerita.
Sebelum dinyatakan terinfeksi, dia menghadiri setidaknya empat misa di gereja Daegu serta acara lainnya.
Menghadapi kritik publik, seorang juru bicara gereja Shincheonji mengatakan para jemaatnya merupakan korban dari wabah serta menuduh kondisi ini sebagai 'perburuan penyihir'.
"Saya meminta Anda membuang kebencian dan kritik terhadap jemaat kami," kata juru bicara, dalam posting-an video di situs web Shincheonji.
Secara nasional, lebih dari 86 persen kasus virus korona di Korsel berada di Daegu dan sebagian sisanya di Provinsi Gyeongsang Utara.