MOSKOW, iNews.id - Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Rusia mengenai potensi serangan teroris 2 pekan sebelum penembakan di acara konser musik Kota Crocus, Jumat (22/3/2024) malam. Serangan brutal itu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai sekitar 160 orang.
Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Rusia memperingatkan bahwa kelompok ekstremis merencanakan serangan di wilayah Moskow.
Kedubes AS juga mengulangi peringatannya beberapa jam setelah dinas intelijen Rusia FSB menyatakan berhasil menggagalkan rencana serangan terhadap sinagog di Moskow oleh sel ISIS.
“Sementara kejadian terus berkembang, kami menyarankan kepada warga AS di Moskow menghindari daerah tersebut, mengikuti instruksi dari dinas keamanan setempat, dan terus memantau perkembangan media lokal,” bunyi pernyataan Kedubes AS usai penembakan, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/3/2024).
Sementara itu Istana Kremlin menyatakan, Presiden Vladimir Putin sudah diberi tahu di menit-menit awal saat serangan. Putin terus mendapat laporan perkembangan secara berkala setelah itu. Meski demikian belum ada pernyataan yang dikeluarkan Putin sejauh ini.
“Presiden terus mendapat informasi tentang apa yang terjadi dan mengenai tindakan yang diambil oleh semua layanan terkait. Kepala negara telah memberikan instruksi yang diperlukan,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan, penembakan di Corcus adalah serangan teroris berdarah yang harus dikutuk oleh seluruh dunia.