Penembakan Donald Trump, Pelaku Pernah Serukan Iran Bunuh sang Mantan Presiden karena Kecewa

Anton Suhartono
Ryan Wesley Routh pernah menulis buku yang menyerukan Iran untuk membunuh Donald Trump (Foto: AP)

Routh juga menyebut Trump melakukan kesalahan besar karena membawa AS keluar dari kesepakatan perjanjian nuklir dengan Iran pada 2018.

Masih dalam buku karyanya, Routh mengaku pernah mendukung Trump, namun kemudian kecewa. Oleh karena itu, dia menilai Trump harus bertanggung jawab atas kekecewaannya itu.

"Tetapi saya cukup jantan untuk mengatakan bahwa saya salah menilai dan membuat kesalahan besar dan (untuk) Iran, saya minta maaf. Anda bebas membunuh Trump dan juga saya atas kesalahan penilaian tersebut dan membatalkan kesepakatan (nuklir)," demikian isi tulisan, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (17/9/2024).

Hasil penyelidikan lain juga mengungkap, Routh berusaha merekrut pejuang untuk berperang di Ukraina guna melawan Rusia. 

Selain itu, dia memiliki situs web yang berupaya mengumpulkan dana dan merekrut tentara bayaran untuk berperang membantu Ukraina.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Yordania Kirim Jet Tempur Bantu Amerika Gempur ISIS di Suriah

Internasional
1 hari lalu

Gempur Habis-habisan ISIS di Suriah, Trump Sebut Dapat Izin dari Presiden Ahmad Al Sharaa

Internasional
1 hari lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran Targetkan ISIS di Suriah

Internasional
1 hari lalu

Putin Puji Trump: Dia Serius Ingin Akhiri Perang dengan Penuh Ketulusan

Internasional
1 hari lalu

Putin Tegaskan Tak Ada Kompromi dengan Ukraina: Serahkan Wilayah!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal