DUBLIN, iNews.id – Penyelidikan terkait penemuan ratusan mayat bayi yang terkubur di sebuah kompleks panti sosial milik salah satu gereja di Irlandia memasuki tahap akhir. Panti tersebut selama ini menjadi rumah penampungan perempuan yang hamil di luar nikah.
Laporan akhir kasus menggemparkan itu akan diserahkan kepada Pemerintah Irlandia pada Selasa (12/1/2021) waktu setempat. Wakil Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar mengatakan, laporan tersebut terdiri atas 3.000 halaman lebih.
“Salah satu hal yang mengejutkan saya terkait kegagalan sosial yang sangat besar, dan rasa malu masyarakat yang sangat besar, bahwa kita memiliki generasi anak-anak yang dicuri dan tidak mendapatkan perawatan yang layak di masa lalu,” ujar Varadkar, dikutip Reuters, Selasa (12/1/2021).
Pada 2014, ditemukan ratusan tengkorak bayi yang dikubur di halaman belakang Rumah Ibu dan Anak Bon Secours di Tuam, di wilayah barat Kota Galway. Terdapat sisa-sisa dari 802 mayat bayi yang baru lahir hingga balita berusia tiga tahun.
Laporan mengatakan, bayi-bayi tersebut dimakamkan antara tahun 1925-1961. Penyelidikan telah dilakukan selama enam tahun, setelah bukti kuburan massal itu ditemukan oleh sejarawan amatir lokal, Catherine Corless. Dia mengaku dihantui oleh kenangan masa kecil bayi-bayi tersebut.
Diduga bayi-bayi itu dianiaya karena lahir dari perempuan yang belum menikah, yang dipandang sebagai noda citra Irlandia sebagai negara Katolik yang taat. Rumah Ibu dan Anak Bon Secours sampai saat ini telah menampung puluhan ribu perempuan yang hamil di luar nikah, termasuk korban pemerkosaan, yang dikirim ke sana untuk melahirkan.