Setelah mendapatkan wilayah di Benghazi, Derna, dan Ajdabiya di Libya timur, kelompok tersebut merebut kota pesisir tengah Sirte. Mereka menguasai hingga akhir 2016.
Kepala organisasi untuk keluarga korban yang dibunuh atau dihilangkan oleh kelompok tersebut, Mustafa Salem Trabulsi berharap semua tersangka akan menghadapi hukuman mati. Namun demikian, dia menerima hasil putusan tersebut.
"Putra saya hilang dan kerabat, saudara ipar saya, dibunuh di Sirte Square," katanya.
Berbicara di pengadilan hari Senin, Fawzia Arhuma mengatakan, dia menyambut baik hukuman mati setelah putranya dibunuh oleh kelompok tersebut di pembangkit listrik dekat Sirte.
"Hari ini anak saya mengangkat kepala. Hari ini saya menguburkan anak saya," katanya.