"Adalah tugas saya untuk memberikan opsi militer kepada Presiden jika dia memutuskan untuk meresponsnya dengan kekuatan militer," kata Kepala Staf Gabungan AS, Joseph Dunford, dikutip dari Associated Press.
Menurut dia, Trump menginginkan beberapa pilihan militer dan hal itu sangat mungkin dilakukan. AS, lanjut Dunford, memiliki kekuatan militer di Timur Tengah dan sudah melakukan banyak perencanaan.
Pejabat AS mengatakan respons untuk Iran tak hanya dalam bentuk militer, tapi juga politik dan ekonomi. Tindakan militer yang paling mungkin adalah memberikan dukungan militer untuk membantu Saudi mempertahankan diri dari serangan, baik dari pemberontak Houthi di Yaman maupun Iran.
Para pejabat AS enggan berspekulasi mengenai tanggapan seperti apa yang akan dipilih Trump. Ini merupakan kali kedua Trump harus memutuskan langkah terkait konflik dengan Iran.
Pada Juni lalu, Trump membatalkan opsi menyerang Iran di menit-menit terakhir sebagai balasan atas penembakan terhadap drone AS di Selat Hormuz. Serangan itu dibatalkan karena berpotensi membunuh puluhan orang Iran.
Menlu AS Mike Pompeo dan Wakil Presiden Mike Pence mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan perang.
Sementara itu dalam memo diplomatik yang diberikan kepada AS melalui Kedubes Swiss di Teheran pada Senin lalu, Iran membantah keterlibatannya dalam serangan itu. Tak hanya itu, Iran memperingatkan AS bahwa setiap tindakan yang diambil akan langsung direspons serta bisa memicu perang besar.