"Kekuatan ICBM dapat bertahan melawan serangan nuklir apa pun kecuali dalam skala besar. Untuk menghancurkan ICBM AS yang berbasis di darat, musuh perlu meluncurkan serangan terkoordinasi secara tepat menggunakan ratusan hulu ledak tinggi dan akurat. Ini merupakan tantangan yang tidak dapat diatasi bagi musuh potensial saat ini, kecuali Rusia,” demikian bunyi tinjauan kebijakan nuklir AS pada 2018, seperti dilaporkan Associated Press.
Armada saat ini yang terdiri dari 400 rudal Minuteman, masing-masing dipersenjatai dengan satu hulu ledak nuklir, berbasis di bawah tanah di Montana, Dakota Utara, Colorado, Wyoming, dan Nebraska.
Jumlah rudal diatur untuk memenuhi perjanjian New START 2010 dengan Rusia yang akan berakhir pada Februari mendatang. Rusia sebenarnya ingin memperpanjang perjanjian tersebut, namun pemerintahan Trump membuat syarat baru yang tidak bisa diterima Rusia.
AS juga sedang membangun kapal selam baru yang bisa membawa rudal balistik untuk menggantikan armada strategis kelas Ohio saat ini. Selain itu, AS juga membuat pengebom baru berkemampuan nuklir jarak jauh untuk menggantikan pesawat siluman B-2.