TEHERAN, iNews.id - Staf Jenderal Iran pada Rabu (29/5/2024) merilis hasil penyelidikan awal kedua terkait kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi, Menlu Hossein Amirabdollahian, serta dua pejabat lain.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap puing-puing di lokasi kejadian, tidak ada bukti unsur sabotase yang memicu jatuhnya helikopter. Selain itu, tak ada jejak atau bukti kecelakaan dipicu intervensi perang elektronik.
Laporan juga mengungkap, tidak ada kondisi darurat dalam komunikasi antara kru dengan menara pengawas hingga 69 detik sebelum kecelakaan.
Helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS) yang membawa Raisi dan rombongan jatuh atau menabrak gunung di Provinsi Azerbaijan Timur pada 19 Mei lalu. Insiden itu menewaskan total sembilan orang di dalam helikopter, termasuk kru.
Laporan penyelidikan juga mengungkap catatan pemeliharaan dan perbaikan helikopter berjalan normal, tidak ada masalah.