Cerminan Sistem Kekerasan
Apa yang dialami Thunberg bukan insiden tunggal, melainkan cerminan sistem kekerasan yang sudah lama berlangsung di penjara-penjara Israel.
Laporan berbagai lembaga HAM seperti Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) selama bertahun-tahun mencatat pola penyiksaan yang sama, yakni pemukulan, isolasi, perampasan air, serta penahanan tanpa pengadilan (administrative detention).
Data Palestinian Prisoners Society (PPS) menyebutkan, lebih dari 7.000 warga Palestina kini berada di balik jeruji Israel, termasuk sekitar 200 anak-anak dan 80 perempuan. Sebagian besar ditahan tanpa dakwaan, tanpa pengadilan, dan tanpa akses terhadap pengacara atau keluarga.
“Jika Thunberg yang dikenal dunia saja bisa disiksa seperti itu dalam lima hari, bayangkan nasib tahanan Palestina yang telah bertahun-tahun dikurung,” ujar salah satu aktivis HAM Palestina di Ramallah, menanggapi kesaksian sang aktivis Swedia itu.
Thunberg selama ini dikenal sebagai ikon global dalam isu perubahan iklim. Namun pengalaman kelam di penjara Israel telah memperluas makna perjuangannya, dari melawan krisis lingkungan menjadi membela hak asasi manusia universal.
“Ini bukan tentang saya. Ada ribuan warga Palestina yang menderita lebih buruk dari saya setiap hari, bahkan anak-anak. Mereka disiksa dan dilupakan dunia,” katanya.