NEW DELHI, iNews.id – Seorang peramal kontroversial di India mendesak pemerintah negara itu agar menyatakan bulan sebagai milik Hindu. Tuntutan tersebut dia sampaikan menyusul pendaratan di bulan oleh pesawat antariksa Chandrayaan-3, pekan lalu.
Sang peramal, Swami Chakrapani Maharaj, meminta Pemerintah India untuk menegaskan kepemilikan atas bulan sebelum agama lain melakukannya. Dia pun menuntut agar Parlemen India mengeluarkan resolusi mengenai hal ini.
Pekan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan bahwa lokasi pendaratan Chandrayaan-3 akan dinamai dengan titik “Shiv Shakti”. Dalam sebuah video yang dia unggah di media sosial, Swami mengatakan Pemerintah India harus bertindak cepat agar “tidak ada teroris” yang bisa sampai ke sana.
“Bulan harus ditetapkan sebagai Sanatan Rashtra Hindu oleh parlemen. Tempat pendaratan Chandrayaan-3 harus dikembangkan sebagai ibu kotanya, ‘Shiv Shakti Point’, sehingga tidak ada teroris bermental jihadis yang bisa sampai ke sana,” ujarnya dalam video tersebut seperti diterjemahkan ke dalam versi bahasa Inggris oleh NDTV, Senin (28/8/2023).
Selain peramal, Swami juga dikenal sebagai pemimpin Hindu Mahasabha Seluruh India, sebuah gerakan politik Hindu garis keras di negeri anak benua. Sebelumnya, dia sudah beberapa kali membuat kontroversi.
Pada 2020, ketika India sedang memerangi pandemi Covid-19, dia mengadakan pesta di Ibu Kota New Delhi. Ketika itu, dia dan rekan-rekannya di Hindu Mahasabha Seluruh India meminum air kencing sapi yang dia yakini mampu menangkal penyakit tersebut.
“Virus corona datang karena adanya orang-orang yang membunuh dan memakan hewan. Ketika Anda membunuh hewan, maka akan tercipta semacam energi yang menyebabkan kehancuran di tempat tersebut,” ujarnya kala itu seperti dikutip kantor berita PTI.
“Mereka (para pemimpin global) harus mengimpor urine sapi dari India karena yang maha kuasa hanya ada pada sapi India dan tidak pada ras (sapi) asing mana pun,” klaimnya.