Sementara itu, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha mengatakan, sejak awal pendirian, OKI telah mengabdikan diri untuk mempromosikan hak-hak dan pemberdayaan perempuan Muslim. Dia mengatakan komitmen ini telah mencapai puncaknya dengan diadopsinya Program Aksi untuk Kemajuan Perempuan OKI, yang secara luas dianggap sebagai peta jalan dalam masyarakat Muslim.
"Konferensi tersebut diadakan pada saat orang-orang Palestina sedang menghadapi agresi brutal Israel, dan perempuan, khususnya perempuan Gaza, serta anak-anak, orang lanjut usia, dan warga sipil tak berdosa lainnya, termasuk di antara korban pengeboman ini," ujarnya.
Hissein juga menegaskan tekad OKI untuk melanjutkan dialog konstruktif guna memberdayakan perempuan Afghanistan dan menjamin hak mereka untuk mengakses pendidikan di semua tingkatan dan berpartisipasi dalam kehidupan publik.
Menurut dia, konferensi ini akan tetap menjadi mercusuar dalam sejarah OKI dan badan-badan yang berpartisipasi dalam mempromosikan dan menegaskan hak-hak perempuan dalam Islam.