Saat diinterogasi petugas, perempuan itu mengaku hanya keluar rumah sewaan pada malam hari untuk menggali terowongan, sedangkan di siang hari dia beristirahat. Pengakuan ini dibenarkan penduduk setempat yang mengaku tidak pernah melihat perempuan tersebut saat siang hari.
Dikutip dari DailyMail, Sabtu (8/8/2020) pagi WIB, selama tiga pekan perempuan tersebut sudah menggali terowongan sepanjang 10 meter dengan kedalam 3 meter. Dia dilaporkan telah memindahkan tanah galian hingga 3 ton.
Petugas telah memastikan penggalian terowongan tersebut sebagai upaya perempuan tersebut untuk membebaskan putranya dari dalam penjara, bukan terkait misi pembebasan yang diorganisir kelompok kejahatan.
Untuk mempertanggungjawabkan aksinya, si ibu terancam menghabiskan waktu di dalam penjara. Meksipun aksinya dianggap sebagai tindakan kriminal, warga sekitar penjara justru memuji keberanian dan keteguhan hati si ibu.
"Ibu ini mempersiapkan dengan matang. Mungkin dia adalah putri seorang penambang. Untuk menggali 3 meter saja sudah cukup sulit. Dia tidak memiliki ekskavator atau sejenisnya," kata penduduk setempat.
"Ini adalah ibu sejati, bukan salah satu dari mereka yang meninggalkan anaknya," lanjutnya.