"Orang-orang sangat kesulitan membuang buku ke tempat sampah. Saya kira ini memberikan banyak hal tentang seberapa besar kita menghargai kata-kata tertulis," ujarnya.
Dia menambahkan Perpusatakaan Umum Queens biasanya melupakan buku-buku yang terlambat dikembalikan setelah 7 tahun. Dari ampir 80 juta sirkulasi selama 7 tahun, 11.000 di antaranya tidak terlacak.
Namun dia menegaskan anggota yang terlambat mengembalikan buku tidak perlu khawatir mengendai denda.
"Tujuan kami bukan untuk mendapatkan uang dari anggota," tuturnya.
Bulan ini Perpustakaan Umum Queens merayakan hari jadi ke-125. Seperti banyak institusi, perpustakaan kota mengalami masalah keuangan selama pandemi virus korona. Penyebabnya sebagian besar anggaran Perpustakaan Umum Queens untuk tahun 2020 harus dialokasikan untuk membeli alat pelindung diri.