Namun Patel mengatakan tak bisa menerima perempuan itu dengan alasan di rumah perlindungan tidak diizinkan menggunakan telepon atau keluar. Perempuan itu pun membatalkan rencananya tinggal di rumah perlindungan.
Setelah itu, dia meminta bantuan temannya sesama penggila PUBG, namun dia juga tak bisa membantunya.
Menurut Patel, para konselor sudah menasihatinya untuk tidak mengambil tindakan nekat dengan bercerai hanya karena game online. Apalagi, pasangan yang sudah menikah 2 tahun itu memiliki seorang anak.
"Para konselor kami akan membantunya membuat keputusan matang, membuatnya menyadari akan ketidakpastian dan konsekuensi di masa mendatang," ujar Patel.
PUBG merupakan game pertempuran melibatkan banyak pemain yang dikembangkan dan diterbitkan oleh PUBG Corporation, anak perusahaan video game Korea Selatan, Bluehole.
Permainan ini telah dilarang di Nepal, Irak, dan beberapa negara bagian di India setelah munculnya laporan dampak kesehatan kepada mereka yang memainkannya dalam waktu lama.