Video yang diposting di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan antipemerintah setelah berkumpul di Saqez, kampung halaman Mahsa Amini. Mereka datang dari kota-kota terdekat di Provinsi Kurdistan Iran untuk berkabung atas kematian perempuan itu di sebuah rumah sakit di ibu kota Teheran, pada Jumat (16/9/2022).
Beberapa perempuan melepas jilbab mereka. Protes menyebar ke ibu kota provinsi, Sanandaj dan berlanjut hingga larut malam. Video media sosial menunjukkan orang banyak meneriakkan "Saqez tidak sendirian, Sanandaj mendukung", merujuk kampung halaman Mahsa Amini.
Para pengunjuk rasa terlihat menghadapi polisi antihuru-hara di tengah suara tembakan sporadis. Video lain yang diposting menunjukkan pengunjuk rasa membakar ban dan melemparkan batu ke polisi antihuru-hara.
Protes juga berlanjut pada hari Minggu. MahsaAmini menjadi salah satu tagar teratas yang pernah ada di Twitter berbahasa Persia karena kemarahan orang-orang Iran atas kematian perempuan muda itu.
Mahsa Amini meninggal pada Jumat (16/9/2022) lalu setelah mengalami koma, pascapenangkapannya di Teheran awal pekan lalu. Kejadian bermula saat dia melakukan perjalanan dari provinsi barat Kurdistan ke ibu kota Teheran untuk mengunjungi kerabat. Menurut polisi, Mahsa Amini tidak mengikuti aturan yang mewajibkan perempuan di Iran untuk mengenakan hijab.
Media independen, Iranwire melaporkan, polisi membawa Mahsa Amini dari jalan pada malam sebelumnya sebelum dia diduga dipukuli di sebuah stasiun. Media lain melaporkan, seorang saksi mata melihat Mahsa Amini ditangkap dan dipukuli di dalam mobil polisi moral saat dibawa ke pusat penahanan.