Rapat raksasa di Lapangan Ikada berlangsung pada 19 September 1945. Saat itu terjadi pertemuan antara Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, sejumlah menteri, dengan rakyat. Rapat ini dipelopori oleh pemuda yang tergabung dalam Komite Van Aksi.
Tujuan diadakannya rapat adalah agar pemimpin negara bisa berbicara di hadapan rakyat secara langsung untuk menegaskan bahwa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan serta akan mempertahankannya. Masyarakat dari Jakarta, Bogor Bekasi, Tangerang, Karawang, Sukabumi, Cianjur berkumpul dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 300.000 orang.
Pada 19 September 1955, Presiden Argentina Juan Peron digulingkan dari kursi jabatannya. Diketahui, ia diberhentikan serta diasingkan pasca militer melakukan kudeta.
Peron diasingkan selama 18 tahun. Sebelum digulingkan, Peron dikenal sebagai sosok pro buruh ketika menjabat di periode pertama dan kedua. Tetapi pengaruh dirinya di kalangan rakyat masih kuat. Pada 1973, ia terpilih lagi sebagai presiden Argentina untuk periode ketiga.
Saint Kitts dan Nevis memperoleh kemerdekaannya pada 19 September 1983 dari Britania Raya.