Benigno Aquino atau dikenal juga dengan Ninoy Aquino tewas pada 21 Agustus 1983. Senator dan tokoh oposisi Filipina itu ditembak saat ia baru tiba di bandara Manila. Ia kembali ke tanah airnya setelah tiga tahun mengasingkan diri di Amerika Serikat. Setelah kematian Benigno Aquino, terjadi protes yang akhirnya memicu pemilihan umum lebih awal pada 1986. Hasil pemilu menetapkan istri Benigno Aquino, Corazon Aquino, sebagai presiden Filipina.